Pertama kali mendarat di Jerman, saya tiba di bandara Internasional Frankfurt
Waktu
itu kesan pertama melihat bandara ini cukup mengagumkan. Jauh beda banget sama
bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Secara ini negara maju ya, yang
mengagumkan itu pastinya selain bandaranya yang guedeeeeeebanget, bandara ini
juga sangat teratur dan nggak ribet mau cari pintu terminal berapa trus akses
keluarnya yang cukup mudah untuk menemui stasiun kereta. hebat
Jalan
raya yang cukup teratur. Selama hampir satu tahun tinggal di sini saya
nggakpernah mengalami macet total yang mengharuskan saya turun dari bis lalu
jalan kaki (di Jakarta begitu soalnya sedih). Itu sama sekali nggak terjadi di
sini. Semacet-macetnya kota besar pun tidak separah macetnya ibu kota Jakarta
tempat di mana saya dibesarkan itu. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan ya,
tetapi hanya perbandingan dan itu sangat jauh beda. Masih tetap cinta kok sama
Jakarta, hehehe.damaidamaidamai
Selama
mengendarai mobil di jalan raya Jerman terutama di jalan protokol yang
menghubungkan satu kota dengan kota lainnya, layaknya jalan tol di Jakarta.
Mulus, bersih, tidak berlubang, walaupun sering ada perbaikan jalan yang
mengharuskan pengemudi mobil pindah jalur lain, tetapi di buat sangat teratur.
Dan jika kecepatan pengendara tidak sesuai dengan peraturan yang ada di badan
jalan, maka pengendara ini bisa mendapat jepretan kamera lho. Wah, bisa narsis
dong, iya bisa, tapi nanti bisa kena teguran atau pun denda, karena melanggar
kecepatan jarak tempuh yang tidak sesuai dengan peraturan di badan jalan.
Seminggu
berada di Jerman, saya langsung menghapal tempat-tempat sampah yang
berbeda-beda jenisnya. Nah, di sini banyak macam tong sampah. Warna biru untuk
kertas, warna coklat untuk sampah yang bisa di daur ulang, warna kuning untuk
kemasan, seperti plastik, serta warna hitam untuk sampah dari sisa dapur.
Banyak kan?
tong
sampah depan rumah
Makanan
murah tapi juga mengenyangkan perut, apalagi untuk ukuran dompet mahasiswa
mahasiswi Indonesia, Doner Kebab jawabannya. Kalau kebab di Indonesia tuh tipis
dan isinya yang sedikit, beda banget sama di Jerman. Di Jerman, Doner Kebab
favorit banget, harga murah terjangkau plus porsinya yang gede, bisa kenyang
seharian. Rotinya aja gede, belum lagi isi dalemnya yang hampir meluap saking
banyaknya. Enak banget deh Doner Kebab. ngilerngilerngiler
Jika
bepergian menggunakan bis, jangan asal nyetop bis di pinggir jalan layaknya
nyetop metro mini di Jakarta ya. Di sini ada halte bisnya dan ada jadwal bis
juga. Jadi bis akan datang di waktu yang sudah terpampang di halte. Trus
ongkosnya bukan dimintain sama kenek ya, tetapi saat naik, kita langsung kasih
ongkos ke sopir bisnya.
halte
bis
Pertama
kali di ajak ke pusat perbelanjaan trus di tawarin untuk beli sarapan. Di sana
ada banyak macam roti. Tetapi yang paling terkenal tuh Pretzel dan paling murah
juga harganya dengan bentuk rotinya yang unik.
Di
kota besar ada yang namanya S-Bahn (strassenbahn) ini kereta yang tiap beberapa
menit sekali datang dan beroperasi di jalan raya sedangkan U-Bahn (underbahn)
ini kereta bawah tanah yang beberapa menit sekali datang juga serta beroperasi
di bawah tanah dengan stasiun yang juga di bawah tanah.
Semua
toko dan pusat perbelanjaan tutup di hari Minggu serta hari libur Nasional.
Kecuali di stasiun kereta besar di kota-kota besar, tetapi hampir seluruhnya
tutup di hari tersebut. Nggak asyik banget ya, kalau di Jakarta sudah ramai
bener tuh mall-mall di hari Minggu dan hari libur Nasional.
Ada
jalur sepeda tersendiri, jadi yang suka bersepeda nggak akan takut ketabrak
mobil di jalan raya, karena ada jalur tersendiri. Dan rata-rata menurut
pengalaman saya pribadi, para pengendara mobil degan baik hati mempersilakan
pengguna sepeda terlebih dahulu jika ingin menyeberang jalan. Salut banget deh.
Harus
buat termin (janji) dengan beberapa pihak. Misalnya, jika ingin periksa ke
dokter, wajib hukumnya untuk membuat termin.
Jika
rumah memiliki kebun, pasti ingin menata rumputnya apalagi jika rumput tersebut
sudah panjang, maka harus segera dipotong kan? Di Jerman, jika ingin memotong
rumput atau pun membersihkan kebun, dilarang pada hari Minggu. Waktu saya
bertanya alasan mengapa tidak diperbolehkan, karena pada hari Minggu mereka
yang mayoritas non muslim, seluruhnya sedang beribadat, jadi untuk menghormati
mereka yang beribadat, maka hal tersebut tidak diperbolehkan.
Setiap
menjelang perayaan Natal, di setiap kota di Jerman, pasti akan
adaWeihnachtsmarkt atau pasar Natal. Jadi semacam pasar yang menjual
perlengkapan Natal. Tetapi ada juga yang menjual makanan, minuman dan pernak
pernik. Weihnachtsmarkt digelar biasanya seminggu atau dua minggu sebelum
perayaan Natal.
Air
minum terutama air mineral kalau di Indonesia terkenal dengan air putih itu kan
biasa ya air putih. Nah kalau di Jerman, air mineral itu ada dua macam. Yang
air putih biasa dan air putih bersoda. Pasti langsung ngebayangin, apa enaknya
minum air putih bersoda? Ya, mirip sprite gitu, tapi ini nggak ada rasanya.
Jadi hati-hati nih, kalau nggak suka air putih bersoda, jika pesen minuman atau
beli di supermarket, pilihnya yang ohne soda atau ohne kohlensäure. Tetapi lama kelamaan di sini jadi suka juga sih sama air
putih bersoda, hehehe. hi..hi..hi
Kalau
naik kereta di Jerman, mau naik kereta biasa, S-Bahn atau pun U-Bahn, kita
harus punya tiket. Tiket bisa di beli di mesin otomatis atau di penjaga tiket
di stasiun. Nah, jika nggak beli tiket, hati-hati ada pemeriksaan atau
kontroller. Dankontroller ini hadir secara tiba-tiba dan menyamar menjadi orang
biasa. Jika kita naik kereta biasa (di luar S-Bahn dan U-Bahn) maka pemeriksa
menggunakan seragam. Tetapi jika di S-Bahn dan U-Bahn mereka tiba-tiba datang
dan langsung menunjukkan identitas bahwa mereka adalah kontroller. Wah, wah,
kalau nggak punya tiket atau tiket salah beli dan tiket sudah tidak berlaku,
siap-siap deh kena denda sebesar 40 Euro serta tercatat menjadi penumpang
gelap. sial
Di
Jerman nggak tahu berapa banyak deh tissue toilet yang terbuang dalam sehari.
Karena di sini, jika ke toilet, tissue yang ada di toilet bisa langsung di
buang di dalam toiletnya. Jadi tissue ini hancur bersama air. So, nggak perlu
buang di tempat sampah.
Orang
Jerman itu terutama yang tinggal di kota kecil ya, seperti di kota saya,
Albstadt, mereka ramah-ramah dan baik banget. Dan kebanyakan dari penghuni kota
kecil itu orang tua. Tak jarang deh di sini ketemunya Oma dan Opa, hehehe.
Mereka juga rajin banget jogging, walau pun pagi buta dan hawa masih
dingin-dinginnya, turun salju pula, ada aja deh yang sekadar jalan kaki dengan
membawa anjing peliharaannya. Salut banget sama orang sini dalam menjaga
kesehatan tubuhnya. salut
Karena
mereka mencintai anjing melebihi anak bahkan anjing menjadi bagian dari anggota
keluarga, maka anjing diperbolehkan masuk ke pusat perbelanjaan. Kadang ngeri
dan sebel banget lagi asyik-asyik milih baju atau hunting sepatu, eh ada
gonggongan anjing. Hasemmmmm... waduh!waduh!waduh!anak anjing
Jika
berbelanja ke supermarket jangan lupa bawa kantong plastik sendiri ya. Di sini
kantong plastik di supermarket harus bayar. Makanya dari rumah suka bawa
keranjang tangan atau kantong plastik deh.
Semua
orang Jerman suka banget minum bir. Jika ada festival seperti OktoberFestatau
lainnya, apalagi Oktober Fest itu acara terbesar orang-orang untuk mabok alias
minum bir sepuasnya. Gelas birnya aja segede galon (lebay). Waktu itu saya dan
teman sedang di Berlin dan naik S-Bahn, memang bau bir terasa menyengat,
ternyata tempat duduk di kereta yang kebetulan teman yang menduduki, itu bekas
orang minum bir yang tumpah. Alhasil baju temen bau bir dan dia langsung nggak
nyaman banget. Secara berkerudung, nanti disangka orang kami pulang dari mabok,
gimana? menangis
Pertama kali mendarat di Jerman, saya tiba di bandara Internasional Frankfurt
Waktu
itu kesan pertama melihat bandara ini cukup mengagumkan. Jauh beda banget sama
bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Secara ini negara maju ya, yang
mengagumkan itu pastinya selain bandaranya yang guedeeeeeebanget, bandara ini
juga sangat teratur dan nggak ribet mau cari pintu terminal berapa trus akses
keluarnya yang cukup mudah untuk menemui stasiun kereta. hebat
Jalan
raya yang cukup teratur. Selama hampir satu tahun tinggal di sini saya
nggakpernah mengalami macet total yang mengharuskan saya turun dari bis lalu
jalan kaki (di Jakarta begitu soalnya sedih). Itu sama sekali nggak terjadi di
sini. Semacet-macetnya kota besar pun tidak separah macetnya ibu kota Jakarta
tempat di mana saya dibesarkan itu. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan ya,
tetapi hanya perbandingan dan itu sangat jauh beda. Masih tetap cinta kok sama
Jakarta, hehehe.damaidamaidamai
Selama
mengendarai mobil di jalan raya Jerman terutama di jalan protokol yang
menghubungkan satu kota dengan kota lainnya, layaknya jalan tol di Jakarta.
Mulus, bersih, tidak berlubang, walaupun sering ada perbaikan jalan yang
mengharuskan pengemudi mobil pindah jalur lain, tetapi di buat sangat teratur.
Dan jika kecepatan pengendara tidak sesuai dengan peraturan yang ada di badan
jalan, maka pengendara ini bisa mendapat jepretan kamera lho. Wah, bisa narsis
dong, iya bisa, tapi nanti bisa kena teguran atau pun denda, karena melanggar
kecepatan jarak tempuh yang tidak sesuai dengan peraturan di badan jalan.
Seminggu
berada di Jerman, saya langsung menghapal tempat-tempat sampah yang
berbeda-beda jenisnya. Nah, di sini banyak macam tong sampah. Warna biru untuk
kertas, warna coklat untuk sampah yang bisa di daur ulang, warna kuning untuk
kemasan, seperti plastik, serta warna hitam untuk sampah dari sisa dapur.
Banyak kan?
tong
sampah depan rumah
Makanan
murah tapi juga mengenyangkan perut, apalagi untuk ukuran dompet mahasiswa
mahasiswi Indonesia, Doner Kebab jawabannya. Kalau kebab di Indonesia tuh tipis
dan isinya yang sedikit, beda banget sama di Jerman. Di Jerman, Doner Kebab
favorit banget, harga murah terjangkau plus porsinya yang gede, bisa kenyang
seharian. Rotinya aja gede, belum lagi isi dalemnya yang hampir meluap saking
banyaknya. Enak banget deh Doner Kebab. ngilerngilerngiler
Jika
bepergian menggunakan bis, jangan asal nyetop bis di pinggir jalan layaknya
nyetop metro mini di Jakarta ya. Di sini ada halte bisnya dan ada jadwal bis
juga. Jadi bis akan datang di waktu yang sudah terpampang di halte. Trus
ongkosnya bukan dimintain sama kenek ya, tetapi saat naik, kita langsung kasih
ongkos ke sopir bisnya.
halte
bis
Pertama
kali di ajak ke pusat perbelanjaan trus di tawarin untuk beli sarapan. Di sana
ada banyak macam roti. Tetapi yang paling terkenal tuh Pretzel dan paling murah
juga harganya dengan bentuk rotinya yang unik.
Di
kota besar ada yang namanya S-Bahn (strassenbahn) ini kereta yang tiap beberapa
menit sekali datang dan beroperasi di jalan raya sedangkan U-Bahn (underbahn)
ini kereta bawah tanah yang beberapa menit sekali datang juga serta beroperasi
di bawah tanah dengan stasiun yang juga di bawah tanah.
Semua
toko dan pusat perbelanjaan tutup di hari Minggu serta hari libur Nasional.
Kecuali di stasiun kereta besar di kota-kota besar, tetapi hampir seluruhnya
tutup di hari tersebut. Nggak asyik banget ya, kalau di Jakarta sudah ramai
bener tuh mall-mall di hari Minggu dan hari libur Nasional.
Ada
jalur sepeda tersendiri, jadi yang suka bersepeda nggak akan takut ketabrak
mobil di jalan raya, karena ada jalur tersendiri. Dan rata-rata menurut
pengalaman saya pribadi, para pengendara mobil degan baik hati mempersilakan
pengguna sepeda terlebih dahulu jika ingin menyeberang jalan. Salut banget deh.
Harus
buat termin (janji) dengan beberapa pihak. Misalnya, jika ingin periksa ke
dokter, wajib hukumnya untuk membuat termin.
Jika
rumah memiliki kebun, pasti ingin menata rumputnya apalagi jika rumput tersebut
sudah panjang, maka harus segera dipotong kan? Di Jerman, jika ingin memotong
rumput atau pun membersihkan kebun, dilarang pada hari Minggu. Waktu saya
bertanya alasan mengapa tidak diperbolehkan, karena pada hari Minggu mereka
yang mayoritas non muslim, seluruhnya sedang beribadat, jadi untuk menghormati
mereka yang beribadat, maka hal tersebut tidak diperbolehkan.
Setiap
menjelang perayaan Natal, di setiap kota di Jerman, pasti akan
adaWeihnachtsmarkt atau pasar Natal. Jadi semacam pasar yang menjual
perlengkapan Natal. Tetapi ada juga yang menjual makanan, minuman dan pernak
pernik. Weihnachtsmarkt digelar biasanya seminggu atau dua minggu sebelum
perayaan Natal.
Air
minum terutama air mineral kalau di Indonesia terkenal dengan air putih itu kan
biasa ya air putih. Nah kalau di Jerman, air mineral itu ada dua macam. Yang
air putih biasa dan air putih bersoda. Pasti langsung ngebayangin, apa enaknya
minum air putih bersoda? Ya, mirip sprite gitu, tapi ini nggak ada rasanya.
Jadi hati-hati nih, kalau nggak suka air putih bersoda, jika pesen minuman atau
beli di supermarket, pilihnya yang ohne soda atau ohne kohlensäure. Tetapi lama kelamaan di sini jadi suka juga sih sama air
putih bersoda, hehehe. hi..hi..hi
Kalau
naik kereta di Jerman, mau naik kereta biasa, S-Bahn atau pun U-Bahn, kita
harus punya tiket. Tiket bisa di beli di mesin otomatis atau di penjaga tiket
di stasiun. Nah, jika nggak beli tiket, hati-hati ada pemeriksaan atau
kontroller. Dankontroller ini hadir secara tiba-tiba dan menyamar menjadi orang
biasa. Jika kita naik kereta biasa (di luar S-Bahn dan U-Bahn) maka pemeriksa
menggunakan seragam. Tetapi jika di S-Bahn dan U-Bahn mereka tiba-tiba datang
dan langsung menunjukkan identitas bahwa mereka adalah kontroller. Wah, wah,
kalau nggak punya tiket atau tiket salah beli dan tiket sudah tidak berlaku,
siap-siap deh kena denda sebesar 40 Euro serta tercatat menjadi penumpang
gelap. sial
Di
Jerman nggak tahu berapa banyak deh tissue toilet yang terbuang dalam sehari.
Karena di sini, jika ke toilet, tissue yang ada di toilet bisa langsung di
buang di dalam toiletnya. Jadi tissue ini hancur bersama air. So, nggak perlu
buang di tempat sampah.
Orang
Jerman itu terutama yang tinggal di kota kecil ya, seperti di kota saya,
Albstadt, mereka ramah-ramah dan baik banget. Dan kebanyakan dari penghuni kota
kecil itu orang tua. Tak jarang deh di sini ketemunya Oma dan Opa, hehehe.
Mereka juga rajin banget jogging, walau pun pagi buta dan hawa masih
dingin-dinginnya, turun salju pula, ada aja deh yang sekadar jalan kaki dengan
membawa anjing peliharaannya. Salut banget sama orang sini dalam menjaga
kesehatan tubuhnya. salut
Karena
mereka mencintai anjing melebihi anak bahkan anjing menjadi bagian dari anggota
keluarga, maka anjing diperbolehkan masuk ke pusat perbelanjaan. Kadang ngeri
dan sebel banget lagi asyik-asyik milih baju atau hunting sepatu, eh ada
gonggongan anjing. Hasemmmmm... waduh!waduh!waduh!anak anjing
Jika
berbelanja ke supermarket jangan lupa bawa kantong plastik sendiri ya. Di sini
kantong plastik di supermarket harus bayar. Makanya dari rumah suka bawa
keranjang tangan atau kantong plastik deh.
Semua
orang Jerman suka banget minum bir. Jika ada festival seperti OktoberFestatau
lainnya, apalagi Oktober Fest itu acara terbesar orang-orang untuk mabok alias
minum bir sepuasnya. Gelas birnya aja segede galon (lebay). Waktu itu saya dan
teman sedang di Berlin dan naik S-Bahn, memang bau bir terasa menyengat,
ternyata tempat duduk di kereta yang kebetulan teman yang menduduki, itu bekas
orang minum bir yang tumpah. Alhasil baju temen bau bir dan dia langsung nggak
nyaman banget. Secara berkerudung, nanti disangka orang kami pulang dari mabok,
gimana? menangis








0 komentar:
Posting Komentar